Kisah Monyet dan Angin

Seekor monyet sedang berdiam di pucuk pohon kelapa.
Dia tidak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar, yaitu Angin Topan, Tornado dan Angin Bahorok.
Tiga angin itu rupanya bertaruh siapa yang bisa paling cepat menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa.
Angin topan bilang, "Aku cuma perlu waktu 45 detik"
Dengan sombongnya angin tornado tidak mau kalah, dan ia pun berucap "30 detik saja aku bisa menjatuhkan monyet itu !"
Angon bahorok tersenyum meledek dan berkata "15 detik juga jatuh monyet itu dengan hepasanku"
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.

Angin Topan meniup sekencang-kencangnya, Whuussss,,
Merasa ada angin besar yang datang, si monyet langsung berpegangan pada batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Setelah beberapa menit berlalu,
si monyet tetap berada di atas pohon kelapa dengan pegangan kuatnya. Dengan penuh rasa malu angin topan pun menyerah.

Giliran Angin Tornado, Whusss,,, Whusss, dengan sekencang-kencangnya Tornado meniup si monyet dan monyetpun tidak jatuh karena memegang dengan erat .
Beberapam menit berselang, Angin tornado pun akhirnya menyerah.

Terakhir Angin Bahorok, lebih kencang lagi dia meniup Whuss,,, Whusss, WHUSSS,,,
Si monyet semakin erat memegang pohon kelapa dan tetap berada di atas pohon kelapa.
Ketiga angin besar itu pun akhirnya mengakui, si monyet memang hebat dan tangguh.

Tidak lama datanglah Angin sepoi-sepoi, "Aku juga ingin ikut mencoba menjatuhkan si monyet" pinta angin sepoi-sepoi.
Keinginan tersebut ditertawakan oleh ketiga angin lainnya. "Yang besar seperti kami saja tidak dapat menjatuhkan monyet itu, bagaimana
angin kecil seperti kamu?" ejek salah satu dari mereka.

Tanpa menghiraukan ejekan angin lainnya, angin sepoi-sepoi langsung meniup kepala si monyet dengan nyaman.
Fhuuuuuu...
"Wah enak sekali anginnya, adem dan sejuk" ujar monyet sambil mulai menikmati tiupan angin sepoi sepoi dan mulai tertidur.
Tiba-tiba lepaslah pegangan si monyet dan monyet itupun jatuh dari atas pohon kelapa.
Ketiga angin besar lainnya menonton dengan sangat takjub.

Pesan moral :
Boleh jadi ketika kita diuji dengan kesusahan, dicoba dengan penderitaan, didera dengan malapetaka. Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya.
Tetapi saat kita diuji dengan kenikmatan, kesenangan dan kelimpahan. Di sinilah kejatuhan itu terjadi.
Jangan sampai kita terlena, tetap rendah hati dan mawas diri, ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini.
Dan jadikan diri kita manusia yang bijak dan tetap bersyukur.
Selamat menjalani hari ini dengan punuh rasa syukur.

0 comments: