Cara pandang

Alkisah seorang raja beserta para pengawalnya melakukan perjalanan berburu ke hutan. Dalam perburuannya, selain ditemani para pengawal, raja juga ditemani sahabatnya seekor burung merpati.

Tak seekorpun binatang yang berhasil ditangkap meski hari sudah mulai sore dan persediaan makanan serta minuman sudah habis. Karena kehausan, raja meminta pengawalnya untuk mencarikan air bersih yang bisa diminum.


Akhirnya rombongan raja menemukan sebuah kolam kecil berair jernih di balik bukit, para pengawal bergegas mengambil air tersebut dalam kantong kirbat untuk segera diserahkan kepada raja. Baru saja raja memegang kantong minum tersebut untuk diminum, sang merpati sahabat kesayangannya, terbang tepat di mukanya sehingga kirbat terjatuh dan air tumpah keluar. Raja merasa kesal dan meminta pengawalnya mengambilkan air lagi. Sang merpati kembali menyambar kirbatnya pada saat raja hendak meminumnya. Raja semakin kesal, dan memerintahkan pengawalnya untuk mengusir sang merpati dan mengambilkan air lagi. Namun untuk ketiga kalinya, meski telah diusir, sang merpati kembali mendekat dan menyambar kirbat yang sudah siap diminum raja. Raja menjadi murka dan memerintahkan para pengawal untuk menembak sang merpati.


Setelah sang merpati tertembak dan mati, raja memutuskan untuk mengambil air sendiri dari kolam. Tiba-tiba raja melihat seekor katak yang baru saja masuk dalam kolam tersebut menggelepar dan ketika dilihatnya lebih dekat seluruh isi kolam tersebut, didalamnya terdapat puluhan ikan yang sudah mati. Ternyata air kolam tersebut beracun !


Penyesalan Raja tak bisa menghidupkan kembali sang merpati sahabatnya yang ternyata berusaha menyelamatkannya.


Moral cerita :

  • Tidak mempercayai begitu saja sebuah cerita tanpa dari sumbernya langsung atau yang dapat dipercaya, mengambil tindakan tanpa amarah, bersikap dengan bijak akan menghindarkan kita dari penyesalan.


  • Memandang sesuatu dengan hati bening dan menilai sesuatu pada akar hati.


  • Terkadang Tuhan sudah menyatakan kehendakNYA, bahkan sampai berulang kali, bahwa apa yang menurut kita baik belum tentu baik di pemandangan Tuhan


  • Keindahan sebuah jalinan keluarga, persaudaraan, persahabatan, pertemanan dan pekerjaan, tumbuh dari hati yang bersih dan tulus serta saling mendukung demi kebaikan satu sama lain.


  • Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.


0 comments: