Berjalan dalam Badai

Sebuah kereta melaju dalam perjalanan menuju suatu kota menghadapi badai.

Cuaca sangat buruk, petir menyambar dan hujan sangat deras. Perjalanan malam terasa sangat panjang karena kegelapan dan dalam situasi badai.

Seluruh penumpang mengalami kepanikan, kekawatiran dan perasaan takut. Namun ada seorang gadis kecil yang duduk sendirian, terlihat sangat tenang. Semakin malam badai semakin kencang, kepanikan semakin mencekam, namun gadis kecil tersebut tetap terlihat tenang. Karena penasaran dengan gadis kecil itu, seorang pria mendekati dan bertanya kepadanya mengapa dia begitu tenang.

Jawaban gadis itu membuat si pria tertegun,” Saya tahu badai sangat menakutkan, namun saya menjadi tenang, karena masinis keretanya adalah ayah saya.”

Moral cerita :
Ada saat dalam kehidupan kita menghadapi badai hidup, masa-masa sangat sulit dalam pekerjaan, keluarga, kekerabatan, relasi, pengharapan, cita-cita dan sebagainya. Adalah hal yang wajar apabila reaksi kita adalah takut, kawatir dan panik bahkan putus asa.

Namun ketika kita menyadari dan belajar percaya bahwa kita berjalan tidak sendirian namun bersama Tuhan yang berkuasa atas hidup kita, betapapun kencangnya badai, kita tetap bisa tenang karena tahu dan percaya Tuhan bersama kita.

3 comments:

dmw° said...

kalu neki yg jadi masinis, si gadis tentu saja berteriak2 histeris hahaha

Unknown said...

hahahaha ... itu sudah pasti!
tak diragukan lagi XD

*puas ?? T.T

mareas nami sipayung said...

nice post :D