Yang Ter..

Pakaian paling indah di dunia adalah SENYUM.

Kebiasaan paling merusak adalah KUATIR.

Sukacita terbesar adalah MEMBERI.

Kehilangan terbesar adalah HARGA DIRI.

Pekerjaan paling memuaskan adalah MEMBANTU ORANG LAIN.

Kepribadian terburuk adalah EGOIS.

Spesies yang hampir punah adalah PEMIMPIN YANG BERDEDIKASI.

Sumberdaya terbesar kita adalah GENERASI MUDA.

Energi terbesar adalah DORONGAN SEMANGAT.

Masalah terbesar untuk diatasi adalah RASA TAKUT.

Obat tidur paling mujarab adalah PIKIRAN YANG DAMAI.

Kegagalan paling melumpuhkan adalah ALASAN DIBUAT-BUAT.

Kekuatan terbesar di dunia adalah CINTA.

Manusia paling berbahaya adalah TUKANG GOSIP.

Komputer paling hebat di dunia adalah PIKIRAN MANUSIA.

Sangat buruk kondisi Anda jika Anda tidak memilikinya adalah HARAPAN.

Senjata paling berbahaya adalah LIDAH.

Dua kata paling penuh kekuatan adalah SAYA BISA.

Aset terbesar adalah IMAN.

Emosi paling tidak berguna adalah RENDAH DIRI.

Harta tak ternilai harganya adalah INTEGRITAS.

Alat komunikasi paling hebat adalah DOA.


-unknown-

Jual Ikan Segar

Pak Ho mulai berjualan ikan segar di pasar tradisional, di pinggir kota Guang Zhou. Ia memasang papan pengumuman menggunakan papan yang bertulisan. “Disini Jual Ikan Segar.” Ia lalu menaruhnya di dekat meja dagangannya.

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya, “Pak Ho, mengapa kamu menulis kata DISINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?”
“Benar juga!,” pikir Pak Ho, lalu ia mengambil pembersih cat dan dihapusnya kata “DISINI” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN SEGAR”.

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya. “Pak Ho, mengapa kamu memakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?”
“Benar juga,” pikir Pak Ho, lalu ia kembali mengambil pembersih cat dan dihapusnya kata ‘SEGAR’ dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN”.

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya, “Pak Ho, mengapa kamu menulis kata JUAL? Bukankan semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?”
Pak Ho berpikir sebentar lalu kembali mengambil pembersih cat dan dihapusnya kata JUAL dan tinggallah tulisan ‘IKAN’.

Selang beberapa waktu kemudian, datang seorang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya. “Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankan semua orang sudah tahu kalau ini ikan bukan daging?”
“Benar juga,” pikir Pak Ho, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

Kemudian datanglah pengunjung kelima, tampaknya ia sudah lelah berkeliling di pasar. Pembeli itu berkata, “Aku sudah berkeliling mencari penjual ikan, tetapi trnyata kamu ada disini. Sebaiknya kamu memasang papan yang bertuliskan ‘DISINI JUAL IKAN SEGAR”. Pak Ho pun terdiam.

Banyak orang di sekitar kita yang akan selalu memberikan pendapat mereka tentang kita. Rambut kurang panjang, gigi kurang rapi, pakaian kurang trendy, badang kurang kurus. Padahal kalau kita melakukan apa yang mereka sarankan, belum tentu itu menyenangkan yang lainnya.

Bukankah kita sendiri yang cape mengikuti keinginan orang. Bagaimana kalau kita mengikuti keinginan Tuhan saja dan tidak terus menerus berusaha menyenangkan manusia.



* RumahRenungan.

Filosofi Pohon dari Orang Bijak

Ada 3 hal yg kita bisa belajar tentang pohon :

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri

Buah adalah hasil dari pohon, dari mana pohon memperoleh makan? Pohon memperoleh makan dari tanah, semakin akarnya dalam semakin dia bisa menyerap nutrisi lebih banyak. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita.

Ada cerita menarik, katanya buah kurma itu manis sekali. Kenapa bisa begitu? Menurut ceritanya pohon kurma itu ditanam di padang pasir. Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian ditutup dengan 4 lapisan. Sebelum pohon kurma itu tumbuh maka dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir. Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yg luar biasa. Seperti perumpamaan pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan.

2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang

Kadang kita protes kenapa kerja keras kita yg menikmati justru orang lain. Ini bicara tentang prinsip memberi, di mana kita ini bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja utk memberi buah, artinya apa? Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yg membutuhkan, jadi bukan untuk kenikmatan sendiri, cukupkanlah dirimu dengan apa yg ada padamu, tapi tidak pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita.

Pelajaran dari Warren Buffet seperti email yg sering anda terima tentang kehidupan dia, beliau adalah orang terkaya di dunia, tapi kehidupannya mencerminkan kesederhanaan, katanya masih hidup di rumah yang sama yang dia tinggalin puluhan tahun lalu, pakai mobilnya yang lama juga, tapi ketika kekayaannya 35 Miliar USD dia berkomitmen untuk menyumbang 31 Miliar USD, itu katanya pas jaman pemerintahan Bill Clinton awal. Sekarang kekayaannya justru bertambah-tambah banyak.

Berapa banyak dari kita yang sulit untuk menahan nafsu terhadap barang-barang bermerek, mobil-mobil mewah, gonta ganti HP.

3. Buah yg dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi

Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi impact terhadap orang lain. Katanya pemimpin itu bukan masalah posisi/jabatan, tapi masalah pengaruh dan inspirasi yang diberikan kepada orang lain.

Claudio Ranieri, pelatih Juventus berkata bahwa Del Piero itu adalah pemimpin, walau ban kaptennya dicopot sekalipun dia tetap pemimpin, ngerti kan? Bukan Mengenai ban kaptennya, itu hanya pengakuan saja.

Bicara tentang impact, pendiri Astra bercita-cita menjadikan perusahaan ini sebagai sebuah pohon besar yang rindang dan menjadi tempat berteduh buat banyak orang dan hal itu mulai tercapai hari-hari ini dengan jumlah karyawan 120.000 artinya memberi penghidupan kepada sekitar 600.000 jiwa. Perusahaan ini dibangun bukan karena keserakahan memperkaya diri sendiri, tapi karena cita-cita utk "Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara" (Catur Dharma ke-1)

Demikianlah yang diceritakan orang bijak itu tentang filosofi pohon ...


* RumahRenungan.

Jangan Pernah

Jangan pernah mencintai seseorang karena dia cantik !
sebab jika ia tidak cantik lagi engkau akan meninggalkannya.

Jangan pernah pula mencintai seseorang karena ia tampan !
karena engkau pasti pergi disaat ia tidak tampan lagi.

Jangan pernah mencintai seseorang karena ia baik !
karena jika kamu tahu keburukannya kamu akan pergi darinya.

Jangan pernah sekalipun kau mencintai seseorang karena kasihan !
karena tidak selamanya dia dapat dikasihani.

Jangan pernah membenci seseorang !
karena engkau pasti akan memikirkannya.

Jangan pernah mencintai seseorang yang hanya memperhatikanmu !
karena ia tidak peduli dengan keluarga dan masa depanmu.

Jangan pernah mencintai seseorang karena dia hebat !
karena akan mudah meninggalkannya disaat dirinya payah.

Jangan pernah mencintai seseorang karena ia selalu bersamamu !
akan sangat sedih jika saat ia tidak bersamamu ia mencintai orang lain.

jangan pernah mencintai seseorang hanya karena ia bilang suka padamu !
karena ada kesempatan untuknya untuk tidak menyukaimu lagi.

jangan pernah mencintai seseorang hanya karena ia bilang sayang padamu !
sudah seharusnya manusia hidup saling menyayangi. Lagi pula siapa yang tahu esok dia tidak sayang lagi padamu.

jangan cinta kepada seseorang karena ia selalu memujimu!
karena engkau akan sangat membencinya disaat ia menghinamu.

Jangan pernah mencintai seseorang hanya karena kau kesepian !
karena ia tidak berarti lagi bila kau mempunyai teman baru.

Jangan mencintai seseorang karena kemegahannya !
karena disaat ia jatuh terpuruk, ia tidak ada artinya lagi bagimu.

Jangan penah mengacuhkan orang yang mencintaimu !
meskipun kau tidak mencintainya, kamu sangat berarti baginya.

Jangan pernah melupakan cinta yang ada di sekelilingmu !
meskipun tersenyum, sebenarnya ia sedih kehilanganmu.

Jangan kau anggap angin lalu orang yang memperhatikanmu, memperhatikan hidupmu!
meskipun tidak mengatakan yang sejujurnya, sesungguhnya dia cinta padamu.

Jangan pernah mencintai seseorang karena ia memberikan janji !
apa kamu lupa dia juga seorang manusia?

Kisah Arloji yang Hilang

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.



Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu.

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.



Moral Cerita :

· Keheningan adalah pekerjaan rumah yang sulit dilakukan. Sering secara tidak sadar kita berada dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'.

· Ada saat-saat tertentu dalam kehidupan kita diperlukan waktu teduh. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu, berpikir bening, mendengarkan Tuhan, memikirkan hal baik sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan. "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin"


(Tarsis Sigho IV T)

Arus

Di sebuah desa hidup seorang kakek. Suatu kali ia mendapat wangsit, bahwa dua hari lagi hujan akan turun dan mencemari sungai di desa itu. Siapa pun yang minum airnya akan menjadi gila. Kakek itu memberitahukan kepada penduduk desa, tetapi tidak ada yang percaya. Akhirnya, si kakek mengumpulkan air persediaan untuk dirinya sendiri. Benar. Hujan turun, sungai desa tercemar. Semua penduduk desa menjadi gila setelah minum air sungai itu, kecuali si kakek. Dua minggu kemudian, si kakek merasa tidak tahan. Ia satu-satunya orang yang waras di antara semua orang gila. Ia pun lalu memutuskan minum air sungai dan ikut menjadi gila.



Moral cerita :

· Memiliki prinsip yang baik dan integritas, berbeda dari lingkungan sekitar memang tidak mudah. Seringkali itu membuat orang mudah terseret “arus”.

· Faktor lingkungan, didikan, pergaulan dan lainnya ikut andil dalam pemikiran seseorang untuk menentukan sikap.

· Dalam lingkungan yang tidak sehat, kita perlu berketetapan hati untuk tidak ikut arus karena Ikut arus hanya akan membuat kita terhanyut lalu tenggelam. Be your self & do the best

Menulis di Pasir

Seorang gadis kecil bermain bersama ibunya di tepi pantai. Begitu gembiranya dia bermain-main dengan air dan pasir. Ia mencoret-coret, membuat boneka dan istana pasir.



Di sebelah istana yang dibuat dari pasir itu ia menulis beberapa kata-kata. Kata yang pertama, aku memberikan kado ulang tahun untuk Ibu setangkai bunga. Kata yang kedua, aku memberikan kado ulang tahun untuk Ibu setangkai bunga. Kata yang ketiga, aku memberikan kado ulang tahun untuk Ibu setangkai bunga.

Lalu dia bertanya pada ibunya,” Ibu, bantu aku cari batu, Bu,” untuk apa, Nak ? bukankah kau sudah menuliskan semua kata-katamu di pasir itu ?” Tanya sang ibu.



" Aku harus menulisnya di batu, Bu "

Sama saja kan Nak… "

" Tidak Bu, yang di batu tidak bisa dihapus , "

" Memangnya kata apa yang akan kau tulis di batu itu ?”

" Ibu memberikan kado ulang tahun untukku berupa seuntai kalung Mutiara,”



Moral cerita :

· Jika engkau menerima sesuatu dari orang lain, tulislah itu pada batu; tetapi jika engkau memberi sesuatu kepada orang lain, tulislah itu di atas pasir.” Yang di batu akan terukir. Yang di pasir akan terhapus. Mengingat kebaikan yang diberikan oleh lain, melupakan kebaikan yang kita berikan.

· Jangan pernah lupakan kebaikan Tuhan kepada kita.